Welcome to our online store

Rabu, 28 September 2011

HIGH WAY TEMPULING MANDAH, KOYAK NURANI RAKYAT

www.detikindragiri.com (Tembilahan) – Apapun yang namanya program pembangunan, khususnya yang didanai melalui uang rakyat, tujuan akhirnya harus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Namun tampaknya keharusan ini tidak berlaku di Kabupaten Indragiri Hilir. 1 dari 3 paket proyek “wah” multiyears, High Way Bandara Tempuling - Mandah senilai ratusan milyar rupiah justru pada awal pelaksanaannya saja sudah menimbulkan kesengsaraan rakyat.

Kisah memilukan ini diperoleh detikindragiri.com secara langsung dari seorang sumber yang meminta untuk sementara namanya tidak dipublikasikan, Rabu (28/9/2011). Menurut penuturannya, sampai saat ini, khususnya dalam hal pembebasan lahan terkait pelaksanaan proyek high way tersebut, pengorbanan harta benda milik masyarakat sama sekali tidak ada kejelasan ganti ruginya. Ironisnya, bahkan istri seorang warga sempat jatuh pingsan saat dengan garangnya operator kendaraan baja meratakan satu-satunya kebun sandaran hidup mereka.
“saat ini banyak masyarakat menjerit bang. Tapi mereka tidak tau kemana harus mengadu. Setiap kali mereka mempertanyakan dan mencoba mencari kejelasan alasan dikorbankannya harta benda mereka, perangkat desa terkesan menghalang-halangi.”Jelas sumber sambil memperlihatkan beberapa nama-nama warga dan asset mereka yang dengan paksa dikorban untuk kelancaran pembangunan proyek yang ditenggarai diluncurkan hanya atas dasar kepentingan kelompok.
Dari data yang diperlihatkan dan dijelaskan oleh sumber, terlampir nama seorang wanita yang sudah berstatus janda, Nur Asiyah. Menurutnya, tempat bernaung satu-satunya warga parit 1 desa Sialang panjang ini terpaksa harus dibongkar karena terkena ruas jalan. Kini, dengan bantuan putranya, dirinya telah kembali membangun pondok walaupun hanya seadanya untuk sekedar tempat melepas lelah dihari tuanya.
Data berikutnya terlampir  atas nama Yahya, warga parit 2 desa sialang panjang. Setelah tiga baris kebun sandaran hidupnya rata dengan tanah, kini rumah tinggalnyapun katanya terkena jalur jalan tersebut. Namun, karena rumah ini satu-satunya harta benda yang masih dimilikinya, Yahya bersikeras untuk mempertahankan. Yang lebih memilukan, saat eksekusi 3 baris lahan kebunan kelapa milik mereka, sang istri sempat jatuh pingsan karena tak kuasa menahan air mata.
“Saya sangat berharap agar pihak-pihak terkait untuk turun langsung kelapangan melihat apa yang kini terjadinya kepada masyarakat. Jangan hanya turun kepada aparatur desa tapi langsung pertanyakan kepada masyarakat,” Ungkap sumber.
Terkait permasalahan ini, Ketua Komisi III DPRD Inhil, Edy Gunawan yang dikomfirmasi melalui sambungan telepun selularnya menunjukkan nada suara kecewa. Menurutnya, persoalan sospol seperti ini sudah semestinya sebelum pelaksanaan, seluruhnya sudah terselesaikan dengan jelas.
“Kita merasa sangat kecewa kalau memang kondisinya benar seperti ini. Seharusnya aparatur desa yang proaktif utuk memberikan laporan karena walaupun sudah beberapa kali mendengar perihal ini, sampai saat sekarang kita belum menerima laporan secara resmi. Kalu nanti ada, kita akan segera panggil pihak-pihak terkait untuk mempertanyakan hal ini” Ungkap Asun panggilan akrab politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memberikan komfirmasi.
Menurut Asun, sudah menjadi keharusan, kalau memang terpaksa mengorbakan asset milik masyarakat tentu ada nilai penggantinya karena pembayarannya juga akan dianggarkan melalui pemerintah daerah. (fsl)


Add to Cart

Related Product :

0 komentar:


Hosting Murah 

Domain Gratis

Most View Product

Contact Online

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. www.detikindragiri.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger