Welcome to our online store

Rabu, 12 Oktober 2011

Stok Film Rontgen Habis, Warga Kesalkan Pelayanan RSUD Puri Husada Tembilahan



TEMBILAHAN (www.detikindragiri.blogspot.com)- Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan kembali dikeluhkan warga. Makin hari pelayanan dan
fasilitas kesehatan di lembaga kesehatan ini dinilai semakin memprihatinkan.
Keluhan ini disampaikan Zainuddin SH, ia kecewa saat membawa ibunya
untuk menjalani proses rontgen, ternyata pihak RSUD Puri Husada
Tembilahan tidak bisa melayani.


Sebelumnya ia membawa ibunya memeriksakan keluhan sakit di bagian kaki
kepada Dr Amalia, dari sana ia diarahkan untuk membawa ibunya ke RSUD
Puri Husada untuk dirontgen terlebih dahulu.

“Saya menyesalkan buruknya pelayanan dan penanganan kesehatan di rumah
sakit ini. Masak saat saya membawa ibu saya untuk menjalani rontgen,
petugas disana menyatakan tidak bisa dilakukan, karena ketiadaan film
untuk rontgen,” ungkap Zainuddin SH kepada wartawan.
Pria yang berprofesi sebagai advokat ini menyebutkan saat itu petugas
disana menyatakan bahwa stok film rontgen di RSUD Puri Husada sedang
habis.
“Kita tentu saja mempertanyakan bagaimana fasilitas dan sesuatu
yang diperlukan bagi penanganan kesehatan bisa tidak ada. Ini kan sudah tidak beres,
seharusnya kebutuhan pendukung kesehatan selalu dipantau dan dicek
ketersediaannya,” tegasnya.

Dengan arahan petugas medis di RSUD Puri Husada dan keperluan
pengobatan penyakit ibunya, maka terpaksa ia melakukan rontgen bagian
kaki ibunya di rumah sakit swasta yang ada di Tembilahan, tentunya
dengan biaya cukup tinggi dibandingkan kalau dilakukan di RSUD Puri
Husada Tembilahan.

Untuk diketahui, memang belakangan ini pelayanan dan penanganan
kesehatan di rumah sakit milik pemerintah ini terus menuai kekesalan
warga. Sehingga ada yang menganalogikan pelayanan di rumah sakit ini
tak lebih dari sebuah Puskesmas saja.

Beberapa waktu lalu pihak RSUD Puri Husada Tembilahan sempat kehabisan
stok benang jahit saat salah seorang anggota TNI mengalami luka bacok,
sehingga juga harus dirujuk ke rumah sakit swasta. Sehingga saat itu
sempat membuat berang Kasdim 0314/ Inhil, Mayor Edi Yanto.
Pihak rumah sakit juga sempat menolak mengobati tiga orang warga
Kelurahan Seberang Tembilahan yang mengalami luka-luka, karena digigit
anjing gila. Saat itu mereka juga berdalih obatnya habis.

Kemudian pada Selasa (13/9/11) lalu, seorang warga Kelurahan Pekan
Arba, Rudianto (35) sempat mengadukan buruknya pelayanan dan
penanganan kesehatan di rumah sakit ini, sehingga mengakibatkan nyawa
almarhumah isterinya Rina (30) yang mengalami pendarahan usai
melahirkan tidak bisa diselamatkan. Karena lambannya penanganan,
dengan alasan saat itu tidak ada dokter yang standby. (Suf)
Add to Cart

Related Product :

0 komentar:


Hosting Murah 

Domain Gratis

Most View Product

Contact Online

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. www.detikindragiri.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger